SUKSES DI USIA MUDA BUKAN
HANYA SEKEDAR MIMPI
tiga orang anak bangsa ini memiliki usaha yang sukses
dibidangnya masing-masing, berawal dari mimpi mereka untuk mencapai kesuksesan
tiga anak bangsa ini tidak pernah putus asa dan terus menerus mencoba tanpa
takut gagal mereka adalah putri,nicholas dan hamzah.
Berawal dari pengecer product makanan
minuman dari warung, Theresia Deka Putri saat ini berhasil mengembangkan
produk kopi sendiri. Kopi Luwak Lanang sudah menyebar sampai ke luar negeri.
Omzet miliaran rupiah juga dapat direnggut dara 25 th. Melalui CV Karya
Semesta, Putri, panggilan akrabnya, menghasilkan tiga merk kopi, yaitu Kopi
Luwak Lanang, Kopi Lanang Landep, serta Kopi Gajah Hitam. Tidak terbatas di
Jawa Timur, pemasaran product kopi itu sudah meluas sampai ke sebagian negara,
seperti Taiwan, Korea, China, Jepang, Thailand, Malaysia sampai
Polandia. Kopi Gajah Hitam yaitu product yg menyasar kelompok umur
menengah bawah atau masuk ke warung-warung. Dua merk lain, Kopi Luwak Lanang
serta Kopi Lanang Landep adalah product untuk pasar menengah atas. “Kopi Luwak
Lanang senantiasa habis dipesan oleh pelanggan diluar negeri, ” tutur Putri.
Demikianlah juga untuk kopi merk Lanang Landep. Ia cuma memakai biji-biji kopi
tunggal (pearberry), atau yg kerap dikatakan sebagai biji kopi lanang. Biji
kopi tunggal tersebut didapat melewati sistem penyortiran. Diluar ketiga
product tersebut, Putri juga penuhi pesanan kopi sama dengan hasrat
pelanggannya.
Sejak kecil, Nicholas sudah terbiasa untuk
berjualan makanan, minuman, pakaian, dan masih banyak lagi dan semuanya tidak
berakhir baik. Nicholas tidak mau mengatakan kalau dirinya pernah gagal,
melainkan dia belum menemukan cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan. Saat
berusia 17 tahun, seorang teman memberikannya sepaket ikan Garra Rufa, ikan
terapi. Nicholas tidak memiliki minat untuk memeliharanya, dan otak bisnisnya
mulai muncul untuk menjualnya. Maka, dia mulai membuka FJB Kaskus dan membuat
akun disana. Hanya dalam beberapa jam, ikan miliknya berhasil terjual dan
banyak orang yang menawarnya. Melihat minat orang yang besar, maka Nicholas
bertanya kepada temannya dimana dia membeli ikan itu dan akhirnya Ia menemuka
supplier. Nicholas menjual ikan – ikan itu di Kaskus dan mendapatkan untung 2
hingga 3 juta rupiah per bulan.Pada umur yang sama, Nicholas menginginkan masuk
kuliah yang memerlukan uang yang tidak sedikit dan Nicholas tidak mungkin
meminta uang tersebut dari orang tuanya. Maka, dia memiliki target untuk
mendapatkan 10 juta per bulan. Nicholas memiliki ide untuk mengekspor ikan.
Nicholas mencoba berkerja sama dengan para eksporter tapi tidak ada yang
berhasil karena faktor usia yang masih tergolong muda. Bahkan saking seriusnya,
Nicholas meneliti website perusahaan besar dan mencoba mencontohnya. Selain itu
Ia juga mencoba mencari tahu tentang shipment.Sampai akhirnya ia bisa mengeksport ikan
miliknya.
Uang jerih payah dari hasil penjualan pulsa dan
keuntungan buku kemudianditabungnya. Sebagian dipakai untuk membuka konter
pulsa dimana bagian operasional diserahkan kepada teman SMP-nya sementara
Hamzah hanya menaruh modal saja. Sayangnya, bisnis itu tak berjalan lancar.
Omzet
yang didapat sering kali dipakai tanpa
sepengetahuan dan seizin Hamzah. Voucher pulsapun juga sering dikonsumsi secara
pribadi. Dengan kerugian yang diteriman, Hamzah akhirnya memutuskan untuk
menutup usaha yang hanya berjalan selama kurang lebih 3 bulan itu.Hamzah tidak
putus asa
dan kembali lagi merenungi kesalahannya dan
membaca biografi pengusaha-pengusaha besar tak lama kemudian ia berjualan
snack-snck rotidan meraup keuntungan 5 jutaan dan setelah itu ia ketemu dengan
mitra bisnis yang menjual franchise bimbel seharga 175 juta tetapi hamzah tidak
punya uang sebesar itu kemudian di harus pinjam ayahnya yang sebagai dosen
tetapi ayahnya hanya meminjami uang 70 juta yang semestinya untuk dibelikan
mobil.Hamzah melobi untuk membayar 75 jutadulu sisanya yang 100 juta untuk
dicicil Di bisnis bimbel ini peruntungan Hamzah tiba. Seiring dengan lulusnya
Hamzah dari SMA, Hamzah sudah memegang 3 lisensi franchise, jumlah siswayang
diatas 200 orang, omzet 360 juta per semester, dengan untung bersih 180 juta
per semester.Merasa bisnis bimbelnya sudah mulai stabil dan bisa didelegasikan.
Hamzah melirik bisnis sofabed.Sebuah perusahaan sofabed yang sudah jalan tiga
bulan dia beli dan dia kembangkan. Perkembangannya yang cukup pesat membuat
Hamzah bisa mengantongi omzet 160 juta perbulan.